Selasa, 05 Maret 2013

Roborovski

Sumber: Andi Nursaiful dan Oak Farm Roborovski

Di antara puluhan spesies hamster di alam, dan sejumlah spesies
hamster yang bisa dipelihara dalam tangkapan (captivity), ini dia sang
hamster priyayi: Roborovski. Ukuran fisiknya mini tapi gerakannya gesit,
penuh kewaspadaan dan tak mudah percaya pada sesuatu, makan dan minum
irit, dan gaya hidup kesehariannya lebih bersih dari hamster lain.
Dalam hal berjodoh dan mencari pasangan, jantan Roborovski dikenal
setia pada pasangan, sementara betina tak mudah menerima jantan baru.



Habitat dan Riwayat

Phodopus roborovskii begitu nama latinnya, aslinya menghuni
area padang pasir di Mongolia dan China bagian Utara and Northern yang
miskin vegetasi. Sarang dibangun di bawah tanah, dan mereka sangat
aktif keluar sarang antara September hingga November.


Lingkungan keras yang miskin air itu membuat Roborovski mampu
mengembangkan kemampuan efisiensi air yang sangat luar biasa. Bahkan,
inilah salah satu hewan yang paling hebat dalam hal meminimalkan
penggunaan air. Mereka mengonsentrasikan cairan urine sekental mungkin
demi mengirit penggunaan air dalam tubuh.

 Di antara hewan lain dalam genus Phodopus, Roborovski adalah survivor
terbaik di ekosistem gurun. Mereka mampu bertahan dalam suhu yang
sangat dingin di gurun, meskipun sangat sensitif terhadap suhu panas.

Di antara hamster lain yang kita kenal di Indonesia,  bahkan di
dunia, Roborovski juga tercatat sebagai hamster pertama yang dilaporkan
ke publik luas. Adalah Lt. Roborovski yang pertama kali melaporkan
melihat hamster ini dalam ekspedisi di dekat Nan Shan pada bulan Juli
1894. Namun baru beberapa tahun kemudian, tepatnya 1903, zoölogist
bernama Satunin mulai melakukan studi pertama tetntang Roborovski.

Hamster satu ini tak mudah beradaptasi. Buktinya, hingga akhir
1970-an, Zoological Society of London tidak juga baru berhasil
menernakkan Roborovski yang mereka bawa dari Moscow Zoo. Justru breeder
dari Belanda yang berhasil lebih dulu menernakkan Roborovski yang
mereka dapat dari Rusia pada 1990. Tahun itu juga sebagian dibawa ke
Inggris. Untuk AS, baru pada 1998, ada sekelompok Roborovski yang
berhasil masuk dengan selamat ke sana.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah peternak di Rusia mencoba
menernakkan Roborovski dari indukan langsung yang ditangkap di alam.
Sayangnya, upaya itu tak pernah berhasil. Mereka tak mau bereproduksi,
atau mati karena stres.



Perilaku dan Perkawinan 

 Roborovski diketahui sebagai hewan komunal atau
sosial, dan selektif memilih pasangan hidup. Jantan diketahui lebih
pemilih ketimbang betina. Secara teori, mereka bisa dipelihara dalam
kelompok besar, namun disarankan hanya sepasang dalam satu kandang.
Kandang superbesar sekalipun, jika diisi lebih dari satu pasang, akan
cenderung memicu perkelahian sengit saat usia mereka beranjak dewasa.

Dibanding hamster lain, atau hewan lain, Roborovski dikenal good natured
dan sangat sangat jarang mengigit tuannya sendiri. Saat diagitasi atau
diprovokasi, mereka lebih memilih jalan damai atau kabur sekalian.
Meskipun terlihat sangat aktif dan pelari cepat, Roborovski sangatlah
pemalu dan penakut. Tak heran jika dia termasuk mudah kena stres
dibanding hamster lain.

Menangkap dan menenangkannya di tangan bukan perkara mudah. Oleh
sebab itu, hamster ini tidak cocok untuk anak kecil. Namun bukan berarti
Roborovski tak bisa dikendalikan. Oleh sebab itu, menjinakkan
Roborovski adalah sebuah tantangan tersendiri.

Memasangkan Roborovski tak kalah sulitnya dengan menenangkannya di
tangan. Kecuali diperkenalkan dan dipelihara dalam satu kandang saat
masih berusia 1-2 bulan, mengawinkan dua ekor Roborovski dewasa dan
matang untuk bereproduksi (6 minggu) adalah pekerjaan yang cukup
melelahkan.

Ada sejumlah siasat yang bisa diterapkan untuk mempermudah proses
ini. Misalnya, menyemprotkan/mengoleskan semacam pewangi seperti vanilla essence
(untuk bikin kue atau makanan) pada bagian bawah tubuh kedua hamster.
Perkenalkan mereka di kandang yang netral, atau bisa juga dengan lebih
dulu membagi dua kandang dengan pembatas selama beberapa hari. Setiap
hari lakukan pertukaran/tukar tempat.

Betina Robo yang sudah dewasa, akan memasuki siklus masa subur setiap
empat hari sekali. Selama 12 jam setiap empat hari sekali, betina akan
memasuki masa subur. Pencatatan waktu ini penting bagi peternak.  Masa
kehamilan (gestasi) robo rata-rata antara 22-22 hari.

Robo juga diyakini sebagai hewan seasonal breeders yang
biasanya hanya kawin pad amusim semi dan musim panas. Sejumlah breeder
di luar melaporkan bahwa Robo mereka tidak berproduksi sebelum musim
semi tiba sejak saat mereka dilahirkan.


Genetika

Hamster Spesies Roborovski (Genus: Phodopus, Family:
Cricetidae, Order: Rodentia) memiliki 34 pasang Kromosom. Jumlah ini
berbeda dengan kromosom Campbell (28 pasang), Winter White (28 pasang),
dan Syrian (44 pasang).

Roborovski dikenal tak memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit. Meski demikian, ada dikenal istilah “inbreeding depression
yang membuat Robo cenderung mandul jika terus menerus dikawinkan dalam
garis keturunan (linebreed/inbreed). Selain cenderung mandul, mereka
baru mau kawin pada usia lebih dewasa dari seharusnya.

Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan refresh pada garis keturunannya secara teratur dengan menyilangkan dengan Robo lain yang tidak bertalian darah. Kabarnya perkawinan inbreed
 secara terus menerus akan menghasilkan anakan yang menderita penyakit
"spin",  yaitu mengalami masalah (ringan sampai berat) dengan
keseimbangan.

Varian Warna

Roborovski adalah hamster mini yang paling mini. Ukuran fisiknya
hanya 4 -5 cm, berat hanya 22-28 gram, dengan harapan hidup 2 - 3 tahun
saja. Secara warna, Roborovski awalnya dikenal hanya ada dua varian,
yakni Normal Agouti dan White Face.

Meski demikian, hingga 2011 ini, berdasarkan penelusuran, dilaporkan
bawah saat ini sudah ada sebanyak  7 varian warna Roborovski. Yakni
Agouti/Normal, Husky, White-Faced, Platinum,  White, Red Eyed
(Rust/Cinnamon), dan Mottled/Pied.

Agouti / Normal

Ini adalah spesies Roborovski dari alam. Oleh sebab itu dinamakan wild colouration atau agouti. Coating atau warna bulunya adalah sandy brown
atau coklat tanah (terkadang oranye). Pada bagian punggung ada warna
coklat tua, sementara bulu di bagian dasar berwarna abu-abu.

Robo Agouti memiliki perut putih, kaki putih, dan alis mata putih. Warna matanya hitam dengan kuping bagian dalam berwarna flesh atau warna daging, dengan garis tepi coklat tua. Arches/scallops
atau garis pola pemisah warna di bagian samping tubuh jelas terlihat.
Berbeda dengan spesies hamster mini lainnya, Robo tak memiliki garis
punggung atau dorsal stripe

 



Husky Roborovski (Recessive White Faced Gene)

 Mutasi ini muncul pertama kali di Swedia 2002. Varian ini sebagian
menyebutnya White Mask atau Husky. Berbeda dengan varian normal, Husky
tidak memiliki alis mata putih seperti yang terdapat pada varian Agouti.

Husky diidentifikasi membawa gen bersifat resesif yang menghasilkan
warna muka memutih berbentuk huruf “V” mulai dari kedua telinga hingga
tepat di atas mata. Gen resesif ini juga memberi pengaruh pada area
berwarna pada tubuh, yaitu membuat warna sandy brown pada robo Normal tadi menjadi lebih pucat dan menampakkan efek washed out atau tergosok.

Selain itu, warna coklatnya menjadi berkurang/menyusut. Warna putih
di perut bertambah hingga ke samping dan bagian belakang, membuat arches/scallops kian tidak jelas.

Kabarnya, inbreeding Robo Husky akan menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi.  Namun sebagian breeder mengaku tidak menemui masalah kesehatan dengan inbreeding ini.

Pada gambar di atas terlihat sepasang Rovo Normal (hasil anakan Robo
Husky) melahirkan dua ekor anak yang berbeda. Satu Normal, satu lagi
Husky. Foto paling kanan menunjukkan perbedaan tegas saat mereka dewasa.



White-Faced Roborovski (Dominant White Faced Gene)

Varian  ini mirip dengan varian Husky. Bedanya ada pada sifat gennya
yang dominan. Efeknya pun sama yaitu membuat wajah menjadi putih
dengan bentuk V.

Yang sangat berbeda adalah warna punggung yang persis warna normal.
Jadi Robo White Faced yang dimaksud disini adalah “robo normal dengan
muka putih”. Sementara Husky adalah robo muka putih dengan punggung yang
lebih putih.

Seiring usia, White Face terkadang berwarna lebih muda. Konon gen ini
sudah sangat langka. Hanya ada satu breeder di Belanda bernama Nella
yang diketahui terus mempertahankan kemurnian gen ini.

Anakan Wf Dominant & Agouti


Platinum Roborovski (Dominan WF x Resesif WF)

Varian yang ini juga tergolong langka. Warnanya mirip dengan Robo WF Dominan pada usia masa sapih. Namun seiring usia, warnanya terus memutih sampai akhirnya benar-benar putih polos.

Pada usia 12 bulan, warnanya menjadi abu-abu, dan saat menginjak usia
18 - 24 bulan, seluruh warna menjadi putih polos. Namun ini tetap
berbeda dengan Roborovski Pure White yang sejak lahir saja sudah
berwarna putih polos.

Oleh sebab itu, varian ini diberi nama Platinum Roborovski, karena
adanya efek diluting yang memutihkan warna. Tidak semua breeder sepakat.
Sebagian menyebut penampakan coating yang lebih memutih itu
sesungguhnya sama saja dengan varian WF Dominan.

Oleh sebab itu varian Roborovski Platinum sifatnya masih debatable.
Belum ada kesepakatan apakah efek diluting itu sekadar derivasi atau
memang merupakan mutasi yang bisa diwariskan. Berbeda dengan penampakan
mata flip flop pada Cambell maupun Winter White/Hybrid yang disepakati
hanya sekadar cacat genetika.

Pada perkembangan berikutnya, diketahui bahwa efek diluting
terjadi akibat perkawinan antara Robo Normal dengan Robo WF.  Sebagian
breeder berpendapat percampuran ini berbahaya karena akan merusak warna
asli dari Robo FW.

Namun sebagian breeder justru berusaha mematenkan warna itu dengan
melakukan “double dose” atau mengawinkan anakan WF “platinum” dengan WF
“platinum”. Hasilnya, muncul WF yang lebih putih lagi.

Walhasil sebagian berpendapat bahwa WF yang memutih itu merupakan
mutasi, bukan hasil perkawinan silang antara varian Robo Normal dengan
Robo WF.  Salah seorang breeder yang meyakini bahwa WF Platinum
merupakan mutasi adalah Henri Bosch asal Belanda. Dialah salah satu
breeder yang menemukan terjadinya efek ini.

Sebagian lagi berpandangan bahwa Diluted WF atau Platinum WF
merupakan hasil persilangan varian Robo Normal dengan Robo WF, bukan
mutasi. Mereka ini khawatir bahwa efek memutih itu sebetulnya merupakan undesireable trait atau warisan yang negative, yang bias saja berpengaruh pada kesehatan hamsternya maupun coating-nya.

Pada 2004, seorang breeder di Jepang bernama Kaidouya memamerkan foto WF yang makin memutih seiring usia. Ia menyebutkan bahwa interbreeding WF akan menghasilkan anakan yang lebih putih dan terus memutih pada usia dewasa/tua.



White Roborovski (Dominant WF x Anakan Inbreed Recessive WF)

Sangat berbeda dengan varian-varian mutasi yang lain, White Robo benar-benar putih polos sejak lahir.

Sebelumnya banyak beredar foto “White Robo” di internet namun tidak
terjelaskan bawaan gennya apa. Tanpa mengetahui silsilah gen sebelumnya,
maka sangat mustahil mencetak white robo.

Namun ada breeder yang secara khusus melakukan eksperimen untuk
mencasri tahu rahasia kemunculan robo white. Akhirnya diketahuii bahwa
White Robo dihasilkan dari persilangan antara Dominan WF dengan anakan
dari dua Resesif WF. Atau percampuran satu gen dominan WF dengan dua gen
resesif WF.

Patut dicatat bahwa White Robo ini bukan mutasi albino karena matanya
tetap berwarna hitam, bukan merah cerah. Sayangnya, beberapa White
Roborovskis diketahui kondisi nkesehatannya tidak sebaik varian
warna/pola lain. Penelitian terus dilakukan untuk mengetahui
penyebabnya.



The Red Eyed Roborovski (Rust / Cinnamon Red Eyed?)

Mutasi baru ini muncul di Republik Ceko pada 2009 dan 2010. Sepasang Robo mata merah ini sudah diimpor ke Inggris pada 2010.

Sebetulnya bukan bermata merah ibarat argente pada Campbell,
melainkan berwarna coklat tua. Selain mata, ciri fisiknya pun berbeda.
Warnanya bukan sandy brown melainkan light creamy / caramel dengan chocolate undercoat, dan warna kuping pucat.

Belum banyak informasi yang diperoleh mengenai genetika varian baru
ini, kecuali bahwa gennya bersifat resesif. Kabar terakhir, OakFarm di
Inggris berhasil menernakkan dengan hasil yang konsisten bermata dark
brown.



The Mottled / Pied Roborovski

Inilah mutasi terbaru dari varian Roborovski. Tak begitu jelas
varian ini muncul di mana pertama kalinya, meskipun ada yang menyebutkan
asal muasalnya juga dari  Republik Ceko.

Pada bulan November 2010, sepasang Mottled / Pied Roborovski juga
sudah masuk ke Inggris, melalui breeder asal Swedia yang bernama
Geisha.  Di inggirs, premilik perytamanya bernama Tammy, pemilik Oak
Farms.

Ciri fisiknya persis sama dengan varian Agouti, kecuali bercak-bercak
putih pada kepala, badan dan kadang pada wajah. Persis corak mottled
pada Campbell. Varian terbaru inipun masih sangat minim infonya.
Kecuali  bahwa sifat gennya pun resesif.




Cinnamon Roborovski




Selain  mutasi-mutasi terbaru itu, ada sejumlah pemahaman baru yang
diperoleh berkat persilangan gen-gen mutasi tersebut (khususnya gen
bersifat resesif) dengan varian agouti murni:



Agouti carrying Husky

Robo Agouti yang carrying setengah kopi gen resesif dari Robo Husky
(Recessive White - Faced) biasanya akan berwarna lebih cerah dari warna
agouti murni.  Terutama di bagian antara kedua mata. Sebagian malah
terlihat seperti “white spot” di antara mata.



Agouti carrying Red Eyed

Sebaliknya, Robo Agouti yang membawa separuh kopi gen dari varian Red
Eyed Robo terkadang menampilkan warna yang lebih gelap dari varian
Agouti.Update next: Snow Bear Roborovski 


Sumber asal artikel : sumber

0 komentar:

Posting Komentar