Selasa, 05 Maret 2013

BELAJAR PERSILANGAN PADA HAMSTER CAMPBELL

Didedikasikan khusus buat temen2 HL yang masih suka bertanya2, kenapa ini dikawinin sm itu kok anaknya jd bgtu? gimana cara murniin gen? gmna cara mecah gen? kok anak hamsterku cacat? dan pertanyaan2 lainnya.. Semua jawaban dr pertanyaan2 itu intinya adalah kuasai punnet square! :) Selamat belajar ^_^

-----------------------------------------------------------------------------

YUK, BELAJAR PERSILANGAN PADA HAMSTER CAMPBELL
Oleh: Muhammad Naufal/berbagai sumber


                Saat ini, hamster sedang populer-populernya di Indonesia. Dilihat dari segi pemeliharaannya yang cukup murah dan mudah, hewan pengerat yang lucu nan imut ini menjadi sangat digemari oleh banyak orang dari semua kalangan. Di Indonesia sendiri, ada 4 jenis hamster yang umum dipelihara, diantaranya Campbell (Phodopus campbelli), Winter White (Phodopus sungorus), Syrian/Suriah (Mesocricetus auratus), Roborovski (Phodopus roborovski). Disamping 4 jenis itu, ada juga hamster hybrid yang umum dipelihara, walaupun keberadaannya sendiri masih kontroversial dikarenakan hamster hybrid ini merupakan hasil rekayasa genetik dari persilangan Campbell dan Winter white. Pelajari lebih lanjut tentang hamster HYBRID di SINI.

                Nah, yang sekarang akan kita bahas adalah persilangan pada hamster Campbell. Sekedar memotivasi, untuk mempelajari ini tidak perlu punya basic ilmu biologi yang khusus, asalkan ada niat, pasti bisa. Langsung kita mulai ya, pada pembahasan ini akan kita bagi menjadi 3 bab;
        I.            Persilangan Gen Warna pada Campbell,
      II.            Persilangan Gen Corak dan Pola Bulu pada Campbell,
    III.            Soal-soal latihan.

BAB I
Persilangan Gen Warna pada Campbell - Persilangan Monohibrid

                Pada gen warna hamster Campbell dikenal gen 1 warna, gen 2 warna, gen 3 warna, dan gen 4 warna. Namun yang akan kita bahas disini hanya sebatas varian-varian Campbell yang ada di Indonesia. Sebelumnya saya sarankan untuk mempelajari tentang belantara genetika Campbell Disini..


Berikut merupakan contoh-contoh gen 1 warna, gen 2 warna, dan gen 3 warna yang ada di Indonesia dan akan menjadi bahasan kita kedepannya, pelajaran ini bisa kita mulai dengan menghafal kode gen dari masing-masing varian (kode gen diberi kurung).

  • Ø  Normal, gen normal terbentuk karena setiap alel di genotip tidak menemukan pasangannya. Ada banyak genotip yang akan memunculkan fenotip normal yaitu AaCc, AaDd, AaPp, CcDd, CcPp, DdPp, AaCcDd, AaCcPp, CcDdPp, AaCcDdPp (perhatiakn bahwasetiap alel di genotip normal tidak menemukan pasangannya).
Pada hamster Campbell, dikenal ada gen 1 warna (biasa disebut juga gen dasar), yaitu:
  • Ø  Black (aa)
  • Ø  Albino (cc), biasa juga disebut masking gene karena kemampuannya untuk menutupi gen warna lain. Jadi, selama di suatu genotip seekor Campbell terdapat sepasang gen c (cc) maka fenotipnya akan menjadi albino.
  • Ø  Opal (dd)
  • Ø  Argente mata merah –untuk selanjutnya hanya disebut argente-  (pp)
Selain itu, dikenal juga gen 2 warna:
  • Ø  Blue (aadd)
  • Ø  Dove (aapp)
  • Ø  Blue Fawn (ddpp)
Yang terakhir, gen 3 warna:
  • Ø  Lilac (aaddpp)

                Untuk memprediksi/mempelajari persilangan pada hamster Campbell, umumnya menggunakan Punnet Square. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan Punnet Square ini, antara lain:
  1. A.      Menerjemahkan fenotip (penampakan) pada Campbell ke genotipnya,
  2. B.      Memecah gamet (variasi genotip yang mungkin diturunkan) dari setiap genotip indukan,
  3. C.      Penerapan dalam Punnet Square untuk melihat kemungkinan genotip pada keturunannya (filial),
  4. D.      Menerjemahkan genotip filial ke deskripsi fenotipnya,
  5. E.       Menghitung prosentase dari setiap kemungkinan filial yang muncul.

A. Menerjemahkan fenotip (penampakan) pada Campbell ke genotipnya

Contoh 1:
                Pada langkah ini, Campbell yang akan kita silangkan harus kita identifikasi dulu fenotipnya. Misalkan kita punya Campbell berwarna hitam dengan mata hitam, kemungkinan itu adalah Black, maka otomatis genotipnya aa. Lalu, black ini akan kita silangkan dengan Campbell yang mempunyai ciri fisik berwarna kuning kecoklatan, memiliki scallops pada bagian samping badannya dan memiliki mata merah, maka kemungkinan besar itu adalah argente, maka otomatis genotipnya adalah pp. Maka penerjemahan fenotip ke genotipnya sebagai berikut:
= Black X Argente
= aa x pp

Contoh 2:
                Bagaimana dengan Campbell yang carrier gen warna lain? Secara fenotip, kita tidak dapat dengan mudah mengidentifikasi seekor Campbell dengan gen yang dibawanya (gen carrier). Maka dari itu kita perlu melihat apa indukannya. Hal ini akan dimengerti kalau anda sudah menguasai contoh 1. Sekarang saya beri contoh black carrier argente, kita bisa menulis kode gennya aa-p (gen carrier ditulis hanya 1 alel dengan huruf kecil) atau aaPp (gen carrier juga bisa ditulis dengen 2 alel dengan kode gen –huruf- yang sama namun hanya 1 alel yang ditulis dengan huruf kecil). Misal kita akan mengawinkannya dengan opal carrier black dan argente, maka penulisan genotipnya menjadi dd-ap atau AaddPp (untuk memudahkan genotip ditulis/disusun berdasarkan abjad). Maka penerjemahan fenotip ke genotipnya sebgai berikut:
= Black carrier argente X Opal carrier black dan argente
= aa-p X dd-ap
= aaPp X AaddPp

B. Memecah gamet (variasi genotip yang mungkin diturunkan) dari setiap genotip indukan

Contoh 1:
                Untuk memecah gamet, yang harus diingat adalah masing-masing pasangan alel dengan huruf yang sama, hanya akan mewariskan 1 alelnya ke filialnya. Jadi, untuk genotip aa maka pecah gametnya menjadi a saja, dan untuk genotip pp pecah gametnya menjadi p saja. Maka,
= Black X Argente
= aa x pp
= a x p

Contoh 2:
                Untuk memecah gamet pada gen carrier, sama saja dengan contoh 1. Namun karena pada gen carrier, alel tidak menemukan pasangannya, maka tetap pewarisan alelnya menjadi lebih bervariasi tergantung banyaknya gen carrier. Contoh untuk aaPp maka pecah gametnya menjadi 2 kemungkinan yaitu aP dan ap, dan untuk AaddPp pecah gametnya menjadi AdP, Adp, adP, adp. Maka
= Black carrier argente X Opal carrier black dan argente
= aa-p X dd-ap
= aaPp X AaddPp
= aP, ap X AdP, Adp, adP, adp
Untuk lebih mempermudah pemahaman kita, coba singkirkan dulu kata-kata alel, gamet, dan sebagainya. Coba dilogikakan, untuk kata AaddPp ada berapa variasi yang mungkin muncul jika dalam setiap variasi harus hanya memiliki 1 huruf besar/kecil dari setiap huruf yang ada pada kata AaddPp?

C. Penerapan dalam Punnet Square untuk melihat kemungkinan genotip pada keturunannya (filial)

Contoh 1:
                Untuk penerapan Punnet Square, kita harus membuat tabel dulu sebanyak pecah gamet yang ada pada langkah B. Untuk a X p, maka tabel yang kita perlukan hanyalah tabel sebesar 1 X 1. Penerapannya adalah sebagai berikut:
= Black X Argente
= aa x pp
= a x p


Contoh 2:
                Pada contoh 2, tabel yang harus kita sediakan sebanyak aP, ap (2 variasi pecah gamet) X AdP, Adp, adP, adp (4 variasi pecah gamet), maka kita harus menyiapkan tabel 2 x 4. Penerapannya adalah sebagai berikut:
= aa-p X dd-ap
= aaPp X AaddPp
= aP, ap X AdP, Adp, adP, adp


D. Menerjemahkan genotip filial ke deskripsi fenotipnya

Contoh 1:
                Pada Punnet Square, kita dapat melihat kemungkinan filial yang muncul dari hasil persilangan a X p hanya ada 1 kemungkinan yaitu ap atau AaPp. Campbell dengan kode gen/genotip ap adalah Campbell normal carrier black dan argente. Maka fenotip dari ap adalah normal carrier black dan argente.

Contoh 2:
                Pada Punnet Square, kita dapat melihat kemungkinan filial yang muncul ada 8 kemungkinan. Sekarang kita akan menerjemahkan genotip tersebut ke fenotipnya.
AadPP = ad = normal carrier black dan opal
AadPp = adp = normal carrier black, opal dan argente
aadPP = aa-d = black carrier opal
aadPp = aa-dp = black carrier opal dan argente
AadPp = adp = normal carrier black, opal dan argente
Aadpp = pp-ad = argente carrier black dan opal
aadPp = aa-dp = black carrier opal dan argente
aadpp = aapp-d = dove carrier opal

E. Menghitung prosentase dari setiap kemungkinan filial yang muncul

Contoh 1:
                Untuk menghitung prosentase dari setiap kemungkinan filial yang muncul, kita gunakan rumus:
Jumlah kemungkinan filial
------------------------------X 100%
Total kemungkinan filial
Jadi, untuk contoh 1 jumlah kemungkinan filial ap ada 1, total kemungkinan filial ada 1. Maka
1
-- X 100% = 100%
1
Maka pada persilangan black X argente, setiap anak yang muncul memiliki kemungkinan 100% menjadi normal carrier black dan argente.

Contoh 2:
                Untuk contoh 2, kita akan langsung menghitung prosentase dari setiap kemungkinan filial.
AadPP = ad = normal carrier black dan opal
1
-- X 100% = 12.5%
8
AadPp = adp = normal carrier black, opal dan argente
2
-- X 100% = 25%
8
aadPP = aa-d = black carrier opal
1
-- X 100% = 12.5%
8
aadPp = aa-dp = black carrier opal dan argente
2
-- X 100% = 25%
8
Aadpp = pp-ad = argente carrier black dan opal
1
-- X 100% = 12.5%
8
aadpp = aapp-d = dove carrier opal
1
-- X 100% = 12.5%
8
Maka, pada persilangan Black carrier argente X Opal carrier black dan argente, setiap anak yang muncul memiliki kemungkinan menjadi normal carrier black dan opal sebesar 12.5%, normal carrier black opal dan argente sebesar 25%, black carrier opal sebesar 12.5%, black carrier opal dan argente sebesar 25%, argente carrier black dan opal sebesar 12.5%, dan dove carrier opal sebesar 12.5%.

SPECIAL: THE UNIQUENESS OF ALBINOS
                Seperti yang sudah dijelaskan diatas, albino biasa disebut juga masking gene karena kemampuannya untuk menutupi gen warna lain. Jadi, selama di suatu genotip seekor Campbell terdapat sepasang gen c (cc) maka fenotipnya akan menjadi albino. Berikut contohnya:
= Dove carrier albino X Albino carrier argente
= aapp-c X cc-p
= aaCcpp X ccPp
= aCp, acp X cP, cp

aCcPp = acp = Normal carrier black, albino dan argente à 25%
aCcpp = pp-ac = Argente carrier black dan albino à 25%
accPp = cc-ap = Albino carrier black dan argente à 25%
accpp = ccpp-a = Albino masking argente carrier black à 25%

Untuk melihat contoh lain dalam kasus albino ini, bisa dilihat di link berikut:
DISINI dan yang INI

BAB II
Persilangan Gen Corak dan Pola Bulu pada Campbell – Persilangan Di/Trihibrid

Pada Campbell dikenal juga gen corak dan pola bulu, berikut adalah contoh gen corak bulu pada Campbell:
  • Ø  Mottled – Ruby eyed gene (Mi)
  • Ø  Mottled – Regular gene (Mo)
Untuk membedakan Mo dan Mi silahkan kunjungi link berikut: http://www.aaahamsters.org/Mottleds.html
  • Ø  Platinum (Si)
  • Ø  Dan lain-lain.
Color Modifying Genes:
  • Ø  Dilute (didi)
  • Ø  Umbrous (uu)
  • Ø  Silvering (unik: hanya terjadi pada varian Black dan keturunannya)
  • Ø  Dan lain-lain.
Adapun untuk gen pola bulu:
  • Ø  Satin (sasa)
  • Ø  Rex (rxrx)
  • Ø  Dan lain-lain.
Penerapan Punnet Square terhadap gen corak dan pola bulu sebenarnya sama saja dengan gen warna. Hanya saja, pada gen corak bulu ada beberapa yang kita kenal sebagai gen dominan, sedangkan pada gen warna hanya ada gen resesif. Berikut ini langsung saya berikan contoh persilangan trihibrid pada Campbell yang melibatkan gen warna, gen corak dan gen pola bulu, silahkan dipelajari.

= Black mottled carrier satin X Black Satin
= aa_Momo_Sasa X aa_momo_sasa
= a_Mo_Sa, a_Mo_sa, a_mo_sa X a_mo_sa
aa_Momo_Sasa = black mottled à 25%
aa_Momo_Sasa = black mottled satin à 25%
aa_momo_Sasa = black à 25%
aa_momo_sasa = black satin à 25%

SPECIAL: LETHAL GENE AND BEW
                Pada Campbell ada beberapa gen yang dikenal lethal, dan uniknya gen-gen lethal ini hanya ada pada gen corak bulu, yaitu pada gen Mi (Mottled – Ruby Eyed Gene) dan Si (Platinum), jadi sangat tidak disarankan untuk mengawinkan dua hamster dengan gen tersebut. Selain itu, ada juga yang menarik pada persilangan BEW (Sisi_Didi), pelajari tabel ini:
Parents: Sisi Didi

Atau silahkan pelajari langsung di link berikut: (punnet lebih jelas)
http://www.britishhamsterassociation.org.uk/get_article.php?fname=journal/MicroPlats.html

SPECIAL: MOTTLED – Regular Gene (Mo)
                Pada gen Mi dan Si, sudah jelas diketahui akan menghasilkan anakan lethal jika gen tersbut bertemu pasangannya (MiMi dan SiSi). Lantas bagaimana dengan MoMo? Coba kita hitung kemungkinannya pada punnet kalau Momo X Momo:

Dari tabel diatas, kita bisa melihat kemungkinan keluar Mo:momo = 3:1. Namun pada kenyataannya berdasarkan hasil beberapa penelitian, Mo X Mo selalu menghasilkan anakan dengan rasio Mo:momo = 1:1. Sehingga ada sebagian pendapat yang mengatakan pada gen Mo, jika bertemu dengan pasangan alelnya jadi MoMo maka kembali normal menjadi momo. Masih penasaran? Saya pribadi juga masih bingung. Mungkin ada yang bisa menjelaskan?

BAB III
Soal-soal latihan
PETUNJUK: Silahkan anda kerjakan sendiri dan anda bisa langsung mengecek benar atau tidaknya jawaban anda pada link answer key. Soal yang anda kerjakan meliputi langkah A sampai E sesuai dengan pembahasan di atas. Selamat mencoba.

LEVEL 1: PERSILANGAN MONOHIBRID
Easiest
1. Black X Black. Answer key:  

2. Albino X Albino. Answer key:

3. Opal X Opal. Answer key:












4. Argente X Argente. Answer key:  
 












Easier


 1. Black X Opal. Answer key:









2. Albino X Blue Fawn. Answer key:
3. Argente X Albino masking Black. Answer key: 

4. Dove X Blue. Answer key: 
Easy


1. Opal carrier Argente X Black. Answer key:














2. Black carrier Opal X Argente carrier Opal. Answer key:



















3. Albino masking Black carrier Argente X Argente carrier Albino. Answer key:

















4. Blue Fawn carrier Albino X Normal carrier Opal . Answer key:
 
Medium


1. Normal carrier Black dan Opal X Dove. Answer key:


















2. Opal carrier Black dan Argente X Argente carrier Opal. Answer key:























3. Argente carrier Black dan Opal X Opal carrier Black dan Argente. Answer key:

4. Dove carrier Albino dan Opal X Albino masking Blue Fawn carrier Black. Answer key:
Hard
  

1. Opal carrier Black, Albino dan Argente X Normal carrier Black, Albino, Opal dan Argente. Answer key: 



LEVEL 2: PERSILANGAN DIHIBRID
Harder - Note: All Mottled are Mo

1. Mottled Black X Mottled Argente. Answer key: 


















2. Platinum Dove X Mottled Blue Fawn carrier Black. Answer key:


LEVEL 3: PERSILANGAN TRIHIBRID
Hardest
Mottled Satin Black X Blue carrier Satin. Answer key: 





















Bagaimana persilangan pada Winter White dan Syrian? Pada intinya penerapan punnet squarenya sama saja, hanya kode gennya yang berbeda. Pelajari kode gen pada Winter White dan Syrian di link berikut:

Winter White & SYRIAN

-----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada kebenaran dan kesalahan yang mutlak di dunia ilmu dan pengetahuan, semua berkembang sebagaimana alam semesta. Dokumen ini akan terus di-update jika sewaktu-waktu ditemukan kejanggalan dalam penafsiran ilmu, terimakasih. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar